Sejarah Gunung Bromo | Wisata Bromo | Gunung Bromo dipercaya oleh masyarakat bromo tengger sebagai gunung suci, biasnya masyakar bromo tengger pada satu tahun sekali mengadakan acara atau upacara di pura tepatnya berada di kaki gunung bromo atau tengah kaldera gunung bromo, upacayra tersebut di makan dengan upacara yadna kasada biasanya di peringati di bulan kasada (bulan Kesepuluh) menurut penanggalan jawa, Upacara Yadna Kasada biasanya dimulai pada bulan purnama tanggal 14 - 16 pada tengah malam sampai dinihari, upacara ini sangat sakral sekali menurut kepercayaan Warga masyarakat Bromo Tengger.
Misteri sejarah Gunung Bromo atau Legenda Gunung Bromo Yaitu Kenapa daerah atau Kawasan Wisata Gunung Bromo ini dinamai Dengan sebutan Masyarakat Bromo Tengger inilah Keunikan Cerita atau Legenda Dari Gunung Bromo atau juga bisa disebut dengan cerita sejarah rakyat gunung bromo, Alkisah pada zaman dahulu ketika sang dewa dewi senang turun ke bumi serta kerajaan majapahit mendapat serangan dari berbagai daerah maka larilah ke kawasan bromo yang pada waktu itu kawasan bromo terasa aman damai dan tenang hanya diselimuti kabut asap tebal serta cuaca dingin selalu mengahatui di kawasan bromo ini, setelah mereka lari ke kawasan bromo, mereka setiap harinya hanya bertapa dan memanjatkan doa kepada sang hyang widi, di kemudian hari lahirlah seorang putra gagah dan ganteng dan dikasih nama Joko Seger, dan juga dilahirkan seorang wanita yang molek wajahnya seerta caktik mempesona. dan dikasih Nama RORO ANTENG dia sebagai satu satunya wanita yang paling cantik pada kala itu.
Sejarah dan Legenda Gunung Bromo Berlanjut dari hari kehari bulanke bulan serta tahun ke tahun JOKO SEGER dan RORO ANTENG semakin bertumbuh besar dan semakin nampak kegantengan JOKO SEGER dan semakin cantik pula si RORO ANTENG, banyak sekali putra raja yang melamar gadis kawasan bromo ini akan tetapi sin RORO ANTENG menolak untuk dipinangnya. karena si Roro Anteng jatuh Hati dengan Kegagahan dan Ketampanan Pria Kawasan Bromo Dengan Nama JOKO SEGER.
Sejarah Gunung Bromo berlanjut ketika suatu hari RARA ANTENG akan dipinang oleh seorang pembajak yang sangat jahat tidak hanya Jahat Pembajak itu begitu Sakti mandraguna. RARA ANTENG yang Pemalu dan sangat jujur serta halus persaannya tidak berani menolak begitu saja kepada pelamar sakti tersebut. Maka ia minta supaya di buatkan lautan di tengah-tengah gunung bromo. Dengan permintaan yang aneh dianggapnya pelamar sakti itu tidak akan memenuhi permintaanya. Lautan yang diminta itu harus di buat sehari semalam. tidak banyak mikir kemudia Pembajak sakti itu lalu menyanggupi permintaan RARA ANTENG Tersebut.
Pelamar sakti itu memulai pekerjaannya dengan alat sebuah tempurung kelapa atau di sebut Batok Kelapa, dengan menggunakan segenap kesaktiannya pekerjaan itu hampir selesai. RORO Anteng pun mulai gelisah. Dia takut orang yang tidak ia cintai malah akan menikahinya. Lalu timbullah pikiran untuk menggagalkan pekerjaan pembajak sakti itu.
Kemudian timbullah ide cerdik, ketika itu RORO ANTENG mengajak masyarakat khususnya para ibu-ibu untuk menumbuk padi tengah malam untuk membangunkan ayam yang sedang tertidur. Kokok ayam pun sambil bersahutan. Seolah fajar telah tiba. Pembajak Sakti itu mendengar suara kokok ayam di kiranya hari sudah fajar. Dengan kesal ia melempar batok kelapa itu dan jatuh di samping gunung bromo, batok tersebut berubah menjadi gunung yang bernama gunung Batok.
Mendengar kalau pembajak gagal dengan permintaanya, suka citalah ia dan bisa tersenyum manis. Dan melanjutkan hubungannya dengan si JOKO SEGER, dan hingga pada akhirnya merekapun menjadi sepasang suami istri yang berbahagia.
Di balik rumah tangga mereka. Ternyata. RORO ANTENG tidak di karunia keturunan. Bersemedi lah RORO ANTENG di puncak gunung bromo. Dan memohon kepada sang penguasa. Sang penguasa mengabulkan permintaanya. Dengan syarat, apabila ia mendapat keturunan, anak bungsu mereka harus di korbankan. RORO ANTENG menyanggupi persyaratan itu. Kemudian di dapatinya putra putri mereka berjumlah 25 anak. Namun seperti yang kita ketahui jika naluri seorang ibu tidak lah tega membiarkan anak-anaknya menjadi korban. Sehingga ia melanggar perjanjian dengan dewa penguasa. Dewa menjadi marah dan terjadilah malapetaka di tempat itu. Gunung bromo mulai melahap ke semua anak-anak roro anteng dengan api yang menyala kebawah gunung bromo.
Sesudah kejadian itu, terdengar lah suara gaib terdengar begitu keras yaitu: saudara-saudaraku yang ku cintai, kita telah di korbankan oleh orang tua kita dan hyang widi di kawah bromo. Aku ingat kan kepada kalian. Setiap bulan kesada pada hari ke-14 mengadakan sesajian kepada hyang widi di kawah gunung bromo. itulah akhir dari Cerita Sejarah Gunung Bromo.
0 komentar:
Posting Komentar